Sabtu, 05 September 2020

Sebelah mata

Aku kurus, aku pesek.

Kakak aku ideal, kakak aku mancung

Ya, dari segi fisik kakak aku punya kelebihan.


Aku sangat benci, sangat kesal ketika pergi kerumah saudara, dan yang dilihat adalah fisik!. 

Aku merasa nyaman ketika berkunjung ke salah satu bapak, karena mereka tidak menilai fisik, meskipun kadang mereka menilai materi. Yang aku rasakan ketika berkunjung ke keluarga ibu, berkebalikan dengan keluarga bapak, di keluarga ibu jujur batin aku merasa down ketika mereka menilai fisik. Hal pertama yang mereka ucap ketika melihat aku adalah "kurus banget", "meris itu niru siapa". Sampai pernah mereka menilai ibu aku tidak pernah memberi makan aku makanya aku kurus. 

Sampai sekarang pun aku juga benci, karena aku masih merasa mereka menilai sebelah mata. Ada hal lain, misalkan ketika ada aku dan kakak aku, mereka pasti lebih memilih kakak aku untik diajak kemana mana. Padahal jelas-jelas disana ada aku juga. Entah kenapa salah satu keluarga ibuku tidak menyukaiku.

Hal lain lagi, jakarta adalah kota besar tapi untuk transportasi sangat gampang di akses. Berbeda dgn palangkaraya. Ketika salah satu keluarga ibu aku itu ada tugas kerja ke jakarta, tidak ada sepenggal kata untuk mengajak silaturahim. Tapi ketika mendengar kakak aku yg di palangkaraya baru saja mengantar saudara ibu aku, hal pertama yang terlintas adalah aku memang berbeda dan aku merasa di pandang sebelah mata. 

0 komentar:

Posting Komentar